Abhinaya Circuit Video Media in Online Learning to Train Physical-Motor Ability of Early Childhood: A Developmental Studies
Main Article Content
Abstract
This study aims to develop an Abhinaya Circuit video game media suitable for training gross motor skills in early childhood. This research uses Research and Development research. The method applied in this research refers to the Borg and Gall method, which consists of 10 research steps. In this study, only eight steps were applied; (1) conducting a needs analysis, (2) planning, (3) developing a product design at the beginning, (4) validating the developed product design, (5) revising the product design, (6) conduct trials, (7) revise the product (8) Production. The collected data in this study using observation, interview, and documentation techniques. Data analysis in the form of descriptive quantitative. The results of this study were obtained: (1) the feasibility test results of the Abhinaya Circuit video media were carried out by two validators, namely media expert lecturers and early childhood physical-motoric lecturers. The media expert validator research results are 83.6% with valid criteria and can be used with a little revision. The results of the instrument validation of children's motor physicists were 94.6%, with very valid criteria so that they could be used without revision. (2) The results of product trials in terms of 3 aspects of safety, convenience, and attractiveness (zig-zag running, crawling, throwing balls, cranks, shuttle runs) obtained a total percentage of 94.6%, which was included in the feasible category. Based on the results of the research that has been done, it can be concluded that the Abhinaya circuit media is safe, easy and interesting and can be used as an alternative to stimulate gross motor skills in early childhood, especially children aged 4-6 years.
Downloads
Article Details
Copyright (c) 2022 Erfira Ramadhanty, Retno Tri Wulandari, Munaisra Tri Tirtaningsih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Akbar, S. (2013). Instrument Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Atmaja, H.T.(2019). Pelatihan danpendampingan pembuatan dan pemanfaatan media audio-visualinteraktif dalam pembelajaran sejarah yang berbasis pada konservasi kearifan lokal bagi MGMP sejarah Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Panjar:Pengabdian Bidang Pembelajaran, 1(2), 131-140. DOI: https://doi.org/10.15294/panjar.v1i2.29722
Awaluddin, A., et al. Efektivitas Penggunaan Pembelajaran Daring Melalui Aplikasi Whatsapp dengan Bantuan Video dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Kendari. Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika, 8(3), 449-462.
Borden, S. J. (2001). Cognitive-behavioral program for young offenders: by focusing on the peer helping approach (Doctoral dissertation).
Christianti, M. (2007). Anak dan Bermain. Jurnal Club Prodi PG TK UNY, 1, 3-4.
Das, Brenna Hassainger, Kathy Hirsh-Pasek, Roberta Michnick Golinkoff. (2017). The Case of Brain Science and Guided Play: A Developing Story.Journal NAEYC. Vol. 72, (2)
Fajar,Y.W.,et al. (2015). Efektivitas Permainan Sirkuit Pintar Melatih Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal PG-PAUD Trunojoyo: Jurnal Pendidikandan Pembelajaran Anak Usia Dini, 2(2),133-139.
Fatmawati, A. S. N. (2016). Pembelajaran Motorik Kasar Melalui Permainan Sirkuit Warna. Jurnal Pendidikan Progresif, 6, 17–25.
Firmansah, M. L. H. (2019). Peran Permainan Pohon Angka dalam Menstimulasi Pengetahuan Visual Mengenal Angka 1-10 pada Anak Usia 4-5 Tahun. Child Education Jurnal, 1(1), 44–50. DOI: https://doi.org/10.33086/cej.v1i1.1016
Fitri, M. (2020). Pengaruh Emergency Remote Learning untuk Melihat Motivasi Belajar Anak Usia Dini. Child Education Jurnal, 2(2), 68–82. DOI: https://doi.org/10.33086/cej.v2i2.1591
Fitriani, R., et al. (2018). Perkembangan fisik motorik anak usia dini. Jurnal Golden Age,2(01), 25-34. DOI: https://doi.org/10.29408/goldenage.v2i01.742
Ngussa, B. M., Fitriyah, F. K., & Diningrat, S. W. M. (2021). Correlation Between Facebook Use, Mental Health And Learning Engagement: A Case Of Universities In Surabaya City, Indonesia. Turkish Online Journal of Distance Education, 22(1), 229–245. https://doi.org/10.17718/TOJDE.849912 DOI: https://doi.org/10.17718/tojde.849912
Karela, Y., Iswantiningtyas, V., & Kurniawati, E. (2020). Rancangan Kegiatan Montase Sebagai Upaya Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini. Child Education Jurnal, 2(2), 92–97. DOI: https://doi.org/10.33086/cej.v2i2.1648
Kasih, I. (2018). Development of Learning Model Smash Volleyball Based Circuit. Diakses dari https://www.ijsr.net/get_abstract.php?paper_id=30041804,padatanggal16Januari 2021. DOI: https://doi.org/10.31227/osf.io/mzpga
Khadijah, M, A. (2020). Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini: Teori dan Praktik. Prenada Media.
Komarisa, P., et al. (2020). Permainan Sirkuit Sebagai Strategi untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak dengan Autisme. Jurnal Pendidikan Khusus, 15 (1).
Madyawati, L. (2016). Strategi pengembangan bahasa pada anak.Kencana.
Maulidiyah, E, C. (2017). Asesmen Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun. Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak, 1(1), 45-64. DOI: https://doi.org/10.21274/martabat.2017.1.1.45-64
Meidawati, dkk. 2019. Pengaruh Daring Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar. ISBN: 978-602-99975-3-8.
Monicha, N. (2020). Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Sirkuit. Jurnal Cikal Cendekia, 1(1). DOI: https://doi.org/10.23960/jiip.v2i1.21785
Mursid. (2016).Pengembangan PembelajaranPAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Musbikin, I.(2010). Buku PintarPAUD (dalam Perspektif Islam). Yogyakarta: Laksana.
Nikmah, A., et al. (2019). Peningkatan Kecakapan Pengurutan (Seriasi) Ukuran Melalui Permainan Smile Sirkuit Usia 4-5 Tahun. Jurnal PAUD: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 36-43.
Paramita, M. V. A., & Sutapa, P. (2019). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Permainan Sirkuit Untuk Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun. Jurnal Golden Age, 3(01), 1–16.
Pohan, A. E. (2020). Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah. : CV.Sarhu Untung
Pramono, P., et al. (2018). Development Of Early Childhood Physical Activity Game Model. In 1st International Conference on Early Childhood and Primary Education (ECPE 2018) (pp. 160-163). Atlantis Press. DOI: https://doi.org/10.2991/ecpe-18.2018.35
Sistiarini, R. D. (2021). Pengembangan Permainan Sirkuit Animove untuk Menstimulus Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun. AWLADY:Jurnal Pendidikan Anak. Vol 7 No. 1, Hal 46-61 DOI: https://doi.org/10.24235/awlady.v7i1.6837
Sudarsana, I. K. (2018).Membentuk Karakter Anak sebagai Generasi Penerus Bangsa Melalui Pendidikan Anak Usia Dini. Purwadita:Jurnal Agama dan Budaya, 1(1).
Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujiono, B.et al. (2014). Hakikat Perkembangan Motorik Anak. Modul Metode Pengembangan Fisik.
Suryana, D. (2018). Pendidikan Anak Usia Dini: Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak.
Tim Redaksi Familia. Perilaku Anak Usia Dini. Yogyakarta: Kanisius, 2003.
Undang-undang Nomor: 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, MediaWacana.
Vina, M., et al. (2019). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Permainan Sirkuit untuk Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun. Jurnal Golden Age. Vol. 3 No. 01, Hal 1-16 DOI: https://doi.org/10.29408/goldenage.v3i01.1336
Widayati, S., Adhe, K. R., Nafisa, F., & Silvia, E. F. (2019). Tahapan Menggunting Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini. Child Education Jurnal, 1(2), 51–57. DOI: https://doi.org/10.33086/cej.v1i2.1402
Yani, R. (2021). Pengembangan Media Busy Table untuk Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun. Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol. 5 No. 3, Hal 10625-10630
Yuliani, R., & Relmasira, S. C. (2017). Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Contextual Teaching and Learning dengan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas I IV. Jurnal Pendidikan Dasar, 8(1).
UNY, U. S. Perbedaan Efektivitas Metode Circuit Training Dengan Tabata Training Terhadap Daya Tahan Kardiovaskular Dan Daya Tahan Otot Tungkai.