HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA ANGKAT ANGKUT UD MAJU MAKMUR KOTA SURABAYA
Main Article Content
Abstract
Keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) dapat dirasakan oleh semua pekerja, termasuk pekerja angkat angkut. Keluhan MSDs diakibatkan karena kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon yang dapat menyebabkan rasa sakit pada otot skeletal. Faktor individu yang dapat menyebabkan keluhan MSDs diantaranya yaitu faktor umur dan kebiasaan merokok. Pada umumnya keluhan MSDs dirasakan pada umur antara 35-65 tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya umur. Kebiasaan merokok dapat menurunkan kapasitas paru-paru untuk mengkonsumsi oksigen, sehingga oksigen dalam darah menjadi rendah yang menyebabkan kelelahan dan akhirnya timbul rasa nyeri otot. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara umur dan kebiasaan merokok dengan keluhan MSDs pada pekerja angkat angkut UD Maju Makmur Kota Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan rancangan penelitian menggunakan studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja angkat angkut UD Maju Makmur Kota Surabaya sebanyak 20 orang, dan sampel dalam penelitian ini adalah total populasi. Data umur dan kebiasaan merokok diperoleh dari kuesioner. Data keluhan MSDs dinilai menggunakan metode Nordic Body Map (NBM). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji korelasi spearman untuk melihat kekuatan hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan sedang antara umur daengan keluhan MSDs (koefisien korelasi=0,402) dan ada hubungan sedang antara kebiasaan merokok dengan keluhan MSDs (koefisien korelasi=0,542).Simpulan dalam penelitian ini adalah semakin tua umur dan semakin tinggi tingkat kategori merokok pekerja, maka akan semakin mengalami keluhan MSDs. Saran bagi perusahaan yaitu memperkerjakan pekerja dengan umur <35 tahun sebagai upaya meminimalisir keluhan MSDs, serta pekerja disarankan untuk mengurangi atau berhenti merokok sejak dini agar terhindar dari keluhan MSDs.
Downloads
Article Details
Copyright (c) 2020 Medical Technology and Public Health Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
ILO. The Prevention of Occupational Disease. 2013. http://www.ilo.org/wcmsp5/ groups/public/@ed_protect/@protrav/@safe work/documents/publication/wcms_208226. pdf
Tarawaka. Ergonomi Industri: Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press. 2013.
Departemen Kesehatan RI. Strategi Nasional Kesehatan Kerja di Indonesia. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Kerja. 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2011.
Soleha, S. Hubungan Faktor Risiko Ergonomi dengan Keluhan Musculoskeletal (MSDs) pada Operator Cant Plant PT. X Plant Ciracas Jakarta Timur Tahun 2009. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah. 2009. http://www.jikm.unsri.ac.id/index.php/ jikm/article/viewFile/463/pdf
Rahman, A. Analisis Postur Kerja dan Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Beton Sektor Informal di Kelurahan Samata Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Tahun 2017. Skripsi. Makasar: FK UIN Alaudin. 2017.
Maijunidah, E. Faktor-fakto yang Memengaruhi Keluhan Musculoskeleatal Disorders (MSDs) pada Pekerja Assembling PT X Bogor Tahun 2010. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah. 2010. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstrea m/123456789/2388/1/EMI%20MAIJUNID AH-FKIK.pdf
Bernard, B. P. Musculoskeletal Disorders and Workplace Factors: A critical Review of Epidemiologic Evidance for Work Related Musculoskeletal Disorders of the Neck, Upper Extremity, and Low Back. 1997.
Chaffin. Elements of Ergonomics Programs A Primer Based On Workplace Evaluations of Musculoskeletal Disorders. US Departement of Health And Human Services NIOSH. Amerika Serikat. 2005.