Main Article Content

Edza Aria Wikurendra Akas Yekti Pulih Asih

Abstract

Penelitian ini memanfaatkan limbah padat tapioka yang didapatkan dari sisa produksi UD. HH yang berada di wilayah Kecamatan Pesantren Kota Kediri untuk dijadikan plastik yang mudah terurai (Biodegradable) atau bioplastik. Proses pembuatan bioplastik dilakukan dengan dilanjutkan mencampurkan natrium asetat (PA) ke dalam larutan asam asetat (PA). Pemanasan bahan (limbah tapioka yaitu ampas, cair dan pati tapioka sebagai kontrol) dengan pelarut kemudian dikeringkan. dengan persentase 100% , 50% : 50%, 100% ,50% : 50%. Atau sama sebanding dengan 7,5gr : 0gr, 3,25gr : 3,25gr, 0gr : 7,5gr, 3,25gr : 3,25gr. Bioplastik yang dihasilkan diuji dengan uji mekanik berupa uji tarik dan uji elongasi, Uji gugus Fungsi dengan FTIR dan Uji Biodegradibilitas. Dari hasil pengujian dilihat treatment mana yang paling baik hasilnya maka sampel tersebut dapat digunakan sebagai bahan penelitian pembuatan bioplastik. Plastik yang dihasilkan dari limbah tapioka (cair dan padat) maupun yang divariasi dengan tapioka didapatkan hasil dengan kuat tarik 2,78-4,41 Mpa dan elongasi 8,27-14,27%. Hasil pengujian FTIR pada semua sampel menunjukkan adanya sebagai gugus fungsi O- H,C-H,C=O,C-O,=C-H sebagai gugus penanda telah terbentuk bioplastik.. Limbah padat tapioka dengan campuran tapioka lebih cepat mengalami degradasi dengan persentase degradibilitas sebesar 29,99% dibandingkan dengan plastik dari bahan lain masing-masing sebesar 0,26 % (sampel 3), 21,19% (sampel 2) dan 14,61% (sampel 1).

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Wikurendra, E. A., & Akas Yekti Pulih Asih. (2020). PEMANFAATAN LIMBAH PADAT DAN CAIR TAPIOKA SEBAGAI BAHAN BAKU PLASTIK MUDAH TERURAI (BIODEGRADABLE). Medical Technology and Public Health Journal, 4(1), 25–31. https://doi.org/10.33086/mtphj.v4i1.1164
Section
Articles
Bioplastics, Biodegradable

References

Adiwijaya, M. Peran Pemerintah, Industri Ritel, dan Masyarakat dalam Membatasi Penggunaan Kantong Plastik sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Lingkungan. Artikel Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra : Surabaya, 1-8. 2011.

Rezki, D.I, Ratnawulan, dan Darvina, Y. Pengaruh Penambahan Senyawa Ekstrak Kulit Jeruk (Citrus SP) Terhadap Sifat Fisika Plastik Biodegradable Dari Ubi Kayu Dengan Senyawa Aditif Gula Jagung. PILLAR OF PHYSICS, Vol. 7. April 2016, 73-80. 2016.

Denia, P.A. Pengaruh Penambahan Selulosa Diasetat dari Serat Nanas Terhadap Sifat Mekanik Edible Plastik berbasis Pati Tapioka. Skripsi. Departemen Fisika dan Teknologi. Universitas Airlangga : Surabaya. http://repository.unair.ac.id/25605/. 2011.

Darni, Y., H. Utami dan S. Asriah. Peningkatan Hidrofobisitas dan Sifat Fisik Plastik Biodegradable Pati Tapioka dengan Penambahan Selulosa Residu Rumput Laut Eucheuma Spinossum. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Universitas Lampung. 14 Hlm. 2009.

Bhardawaj, A., Kumar, R., Dabas, V., and Alam, N. Assessment and Enhancing Adherence to Treatment Regimen in Tuberculosis Out Patient. Int J Pharm Pharm Sci. 4 (3) : 517 - 522. 2012.

Firdaus, F. dan Anwar, C. Potensi Limbah Padat-Cair Industri Tepung Tapioka sebagai Bahan Baku Film Plastik Biodegradabel. LOGIKA, Vol. 1, No. 2, Juli 2004. ISSN: 1410-2315. 2004.

Lumbanraja, E.R. Karakteristik Bioplastik Poli-Hidroksialkanoat (PHA) dengan Penambahan Polioksietilen-(20)-Sorbitan Monolaurat sebagai Pemlastik. Skripsi. Fakultas Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor : Bogor. https://id.123dok.com/document/download/6qmpej9q. 2007.

Weiping, B. Improving The Physical And Chemical Functionally of Starch-Derived Films with Biopolymer. Journal of Applied Polymer Science vol. 100. 2005.