##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Asmaul Lutfauziah Aris Handriyan Djoko Hartono Fifi Khoirul Fitriyah

Abstract

Environmental education has not been studied in Islamic boarding schools, so students do not maintain cleanliness and do not understand the meaning of environmental education. In contrast, environmental education is a teaching of Islam. Recently, much research that combines environmental education with Sufism teachings is still not widely done. This study aims to describe environmental education from an Islamic point of view, especially from a Sufism perspective. Qualitative research with a systematic literature review was employed in this study. Three steps consisted of planning, conducting, and reporting were geared to collect the data. The results indicated that 1) Sufism taught environmental ethics. As a result, students had more noble character because Sufism covered various aspects of human activities; 2) The environment functioned as a verse (a sign of God's greatness), as material for reflection (tafakur) to take lessons and media to fulfill human needs, as a manifestation of God's form, and as a means for God to introduce Himself to humans; 3) Allah SWT created his creation for two purposes. Those are a servant of Allah SWT and as caliphs on earth, so the people always seek knowledge to recognize Allah (ma'rifatullah); and 4) the scope of environmental education in the perspective of Sufism included the physical realm, the spiritual realm, the realm of sentences, and the nature of God's substance. Sufism is needed to establish human morals toward the environment so that humans sincerely preserve and do not damage the environment. This is based on the nature of compassion for the environment as a manifestation of the nature of the mercy of God's womb. The ultimate goal is that humans reach the highest degree, which is knowing God (ma'rifatullah).


Environmental education belum dipelajari di pesantren sehingga santri kurang menjaga kebersihan dan belum memahami makna environmental education. Padahal environmental education merupakan ajaran agama Islam. Pada saat ini, penelitian yang mengkombinasi environmental education dengan ajaran tasawuf masih belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendidikan lingkungan dari sudut pandang Islam khususnya dari perspektif tasawuf. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif with systemtic literature review. The procedures consist of three steps. They are planning, conducting, and reporting. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) ajaran tasawuf mengajarkan etika lingkungan agar manusia semakin berakhlak mulia karena tasawuf mencakup berbagai aspek kegiatan manusia, 2) lingkungan berfungsi sebagai ayat (tanda kebesaran Allah), sebagai bahan renungan (tafakur) guna mengambil hikmah dan pelajaran, media untuk pemenuhan kebutuhan manusia, sebagai manifestasi dari wujud Tuhan serta sebagai sarana Tuhan mengenalkan diri-Nya pada manusia, 3) manusia diciptakan oleh Allah SWT pada dasarnya memiliki dua peran yaitu sebagai hamba Allah SWT dan sebagai khalifah di muka bumi agar manusia mencari ilmu untuk mengenali Allah (ma’rifatullah), dan 4) ruang lingkup environmental education dalam perspektif tasawuf meliputi a) alam fisik, b) alam ruhani, c) alam kalimat, dan d) alam zat Allah. Tasawuf diperlukan dalam pembentukan akhlak manusia terhadap lingkungan sehingga manusia secara ikhlas menjaga kelestarian lingkungan dan agar tidak berbuat kerusakan lingkungan. Hal ini didasari karena sifat kasih sayang kepada lingkungan sebagai manifestasi sifat rahman rahim Allah. Tujuan akhirnya yaitu manusia mencapai derajat tertinggi yaitu mengenal Tuhan (ma’rifatullah).

Downloads

Download data is not yet available.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Lutfauziah, A., Aris Handriyan, Djoko Hartono, & Fifi Khoirul Fitriyah. (2022). Environmental Education in an Islamic Perspective: An In-Depth Study Based on Sufism. Journal of Islamic Civilization, 4(1), 40–49. https://doi.org/10.33086/jic.v4i1.2852
Section
Articles

References

Al-Jailani, A. Q. (2002). Terjemah Sirrul Asrar fi ma Yahtaju Ilaihil Abrar (A. Majid (ed.)). Futuh.

Bilqies, S. (2014). Understanding the Concept of Islamic Sufism. Journal of Education & Social Policy, 1(1), 55–72. https://www.academia.edu/download/60804310/920191005-128831-73r1f2.pdf.

Darmayanti, K. S. K. H. (2013). Mahabbah Menanamkan Cinta Lingkungan (Studi Kasus di Pondok Pesantren “Bahrurrohmah al-Hidayah” Boyolali). IAIN Walisongo.

Ghosh, A. K., & Mir, S. A. (2016). A Short Introduction to Origin, Beginning and History of Sufism or Tasawwuf. International Journal of Management and Applied Science, 2(2), 75–82.

Hamzah, S. (2013). Pendidikan Lingkungan: Sekelumit Wawasan Pengantar. Refika Aditama.

Hapsari, N. I. W. (2014). Hubungan Karakteristik, Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Scabies di Pondok Pesantren Darul Amanah Desa Kabunan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal. Universitas Dian Nuswantoro, 1–13. eprints.dinus.ac.id/8010/1/jurnal_14002.pdf

Harsono, T. B. (2008). Guru Sejati: Bunga Rampai Telaah Ajaran Setia Hati. Tabloid Lawu Pos.

Hartono, D., & Lutfauziah, A. (2012). NU dan Aswaja: Menelusuri Tradisi Keagamaan Masyarakat Nahdliyin di Indonesia. Ponpes Jagad ‘Alimussirry.

Hungerford, H. R., & Volk, T. L. (1990). Changing Learner Behavior Through Environmental Education. The Journal of Environmental Education, 21(3), 8–21. https://doi.org/10.1080/00958964.1990.10753743 DOI: https://doi.org/10.1080/00958964.1990.10753743

Ibn-Katsir. (1998). Tafsir Ibnu Katsir (S. Bahreisy & S. Bahreisy (eds.)). Bina Ilmu.

Lutfauziah, A., & Handriyan, A. (2018). Spiritual Values in Biological Materials: Plants Growth and Development. Journal Intellectual Sufism Research (JISR), 1(1), 24–30. https://doi.org/10.52032/jisr.v1i1.16 DOI: https://doi.org/10.52032/jisr.v1i1.16

Mangunjaya, F. M. (2015). Mempertahankan Keseimbangan: Perubahan Iklim, Keanekaragaman Hayati, Pembangunan Berkelanjutan dan Etika Agama. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Monroe, M. C., Andrews, E., & Biedenweg, K. (2008). A Framework for Environmental Education Strategies. Applied Environmental Education & Communication, 6(3), 205–216. https://doi.org/10.1080/15330150801944416 DOI: https://doi.org/10.1080/15330150801944416

Munji, A. (2014). Tauhid dan Etika Lingkungan: Telaah atas Pemikiran Ibn ‘Arabi. Teologia, 25(2), 515–542. https://doi.org/10.21580/teo.2014.25.2.398 DOI: https://doi.org/10.21580/teo.2014.25.2.398

Nasution, H. (1992). Falsafat dan Mistisme dalam Islam. Bulan Bintang.

Nata, A. (2010). Akhlak Tasawuf. Rajawali Pers.

Ningsih, S. P. (2009). Budaya Hidup Sehat di Pondok Pesantren (Kasus di Pondok Pesantren Assalafiyah Desa Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes). Universitas Negeri Semarang.

Putri, K. W. (2018). Peranan Ajaran Tasawuf sebagai Psikoterapi dalam Mengatasi Stres di Pondok Pesantren al-Hikmah Wayhalim Bandar Lampung. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Ramdhani, A., Ramdhani, M. A., & Amin, A. S. (2014). Writing a Literature Review Research Paper: A Step-by-Step Approach. International Journal of Basic and Applied Science, 3(1), 47–56. http://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/5129

Rohman, B. N. (2017). Pengaruh Pemahaman Keagamaan terhadap Kebersihan Santri Pondok Pesantren Fadlun Minalloh Wonokromo Pleret Bantul [UIN Sunan Kalijaga]. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/25284/

Royyani, M. F. (2018). Martabat Tujuh: Ihwal Tasawuf Lingkungan. Indonesian Institute of Scienties. https://alif.id/read/mohammad-fathi-royyani/martabat-tujuh-ihwal-tasawuf-lingkungan-b210759p/

Septiana, Y. (2010). Partisipasi Santri dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup di Pesantren Pertanian Darul Fallah, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Institut Pertanian Bogor.

Soerjani, M. (2009). Pendidikan Lingkungan Hidup Sebagai Dasar Kearifan Sikap dan Perilaku bagi Kelangsungan Kehidupan Menuju Pembangunan Berkelanjutan. UI-Press.

Soykan, A., & Atasoy, E. (2012). Historical Development of Non-Formal Environmental Education in Turkey. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 46, 736–743. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.05.190 DOI: https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.05.190

Stapp, W. B., Bennett, D., Bryan, W., Fulton, J., MacGregor, J., Nowak, P., Swan, J., Wall, R., & Havlick, S. (1969). The Concept of Environmental Education. Journal of Environmental Education, 1(1), 30–31. https://doi.org/10.1080/00139254.1969.10801479 DOI: https://doi.org/10.1080/00139254.1969.10801479

Tamrin, T. (2010). Tokoh dan Penafsir Berpengaruh dalam Karya Tafsir Muhammad Abduh. AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial, 5(2), 163–182. http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/alihkam/article/view/288 DOI: https://doi.org/10.19105/al-lhkam.v5i2.288

Wahyudin, U., & Arifin, H. S. (2015). Sosialisasi Sanitasi Diri dan Lingkungan di Pesantren Salafi Melalui Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) dalam Membentuk Sikap Santri terhadap Sanitasi. Jurnal Kajian Komunikasi, 3(2), 148–153. http://journal.unpad.ac.id/jkk/article/view/7405 DOI: https://doi.org/10.24198/jkk.vol3n2.6