PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU UNIT HEMODIALISIS RUMAH SAKIT GRHA PERMATA IBU DEPOK
Main Article Content
Abstract
Latar Belakang: Unit hemodialisis (HD) merupakan pelayanan rawat jalan Rumah Sakit (RS) yang saat ini cukup populer karena peningkatan jumlah pasien penyakit ginjal yang membutuhkan HD. Seiring dengan hal tersebut, diharapkan unit HD mampu mengimbanginya dengan mutu dan keselamatan pasien yang sesuai standar. Untuk dapat menilai mutu diperlukan indikator, yang meliputi Indikator mutu Area Klinik (IAK), Indikator mutu Area Manajemen (IAM), dan Indikator mutu Sasaran Keselamatan Pasien (ISKP). Indikator mutu tersebut disesuaikan dengan pelayanan pada unit HD. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menyusun indikator mutu unit HD berdasarkan standar akreditasi RS dan regulasi pemerintah. Metode: Penelitian kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan proses triangulasi sumber. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Instrumen menggunakan indikator mutu SNARS yang terdiri dari IAK, IAM, dan ISKP, dengan analisa penentuan prioritas menggunakan High Risk, High Volume, dan Problem Prone. Hasil: Terdapat 11 indikator mutu unit HD yang telah disusun berdasarkan prioritas dan masing-masing disertai dengan kamus indikator. Indikator mutu tersebut terdiri dari IAK (1 indikator), IAM (5 indikator), dan ISKP (5 indikator). Kesimpulan: Indikator mutu sebagai alat ukur mutu dapat menjadi panduan agar mutu dan keselamatan pasien di unit HD terjaga sesuai standar.
Downloads
Article Details
Copyright (c) 2020 Dinda Iryawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
2. Indonesian Renal Registry. (2018). 10th Report Of Indonesian Renal Registry
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 812 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Dialisis pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4. Departemen Kesehatan RI. (2008). Pedoman Pelayanan Hemodialisis di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit
6. Komite Akreditasi Rumah Sakit. (2017). Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1.
7. The Joint Commission. (2020). Hospital National Patient Safety Goals
8. Habicht, R. and Gulati, M. (2017). Hospital Medicine: Perspectives, Practices and Professional Development. ISBN 978-3-319-49090-8. doi:10.1007/978-3-319-49092-2
9. Koentjoro, T. (2007) Regulasi Kesehatan di Indonesia. Yogyakarta: Andi
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290 Tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
11. El-Sheikh, M. and El-Ghazaly, G. (2016). Assessment of hemodialysis adequacy in patients with chronic kidney disease in the hemodialysis unit at Tanta University Hospital in Egypt. Indian J Nephrol. 2016 Nov-Dec; 26(6): 398-404
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Khusus
15. Pernefri. (2003). Konsensus Dialisis. Jakarta
16. Suhardjono, S. (2017). Benarkah Dialiser Proses Ulang Memicu Inflamasi?. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. doi:10.7454/jpdi.v3i3.18.
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
18. WHO. (2009). Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First Global Patient Safety Challenge Clean Care is Safer Care.
19. BPJS Kesehatan. (2014) Petunjuk Teknis Verifikasi Klaim.
20. Centers for Disease Control and Prevention.(2015). Sharps Safety for Healthcare Settings
21. Garthwaite, E., et al. (2019). Clinical practice guideline management of blood borne viruses within the haemodialysis unit. BMC Nephrol 20, 388. doi:10.1186/s12882-019-1529-1
22. Centers for Disease Control and Prevention. (2016). Infection Prevention in Dialysis Settings.
23. Tulus, H. dan Maksum, H. (2015). Redesain Sistem Identitas Pasien sebagai Implementasi Patient Safety di Rumah Sakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 28, Suplemen No. 2
24. Renal Association Clinical Practice Guideline. (2017). Anaemia of Chronic Kidney Disease.