Main Article Content

Ferzieza Dizayang Hasmeinah Bambang Mitayani Purwoko

Abstract

Glaukoma merupakan penyakit mata di mana terjadinya kerusakan saraf optik yang disebabkan oleh hambatan pengeluaran cairan bola mata (Humour Aquous). Glaukoma merupakan penyebab kebutaan terbanyak setelah katarak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita glaukoma di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang periode Januari 2017 – April 2018 berdasarkan usia, jenis kelamin, jenis glaukoma, keluhan utama, tekanan intraokular, dan riwayat penyakit sebelumnya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross sectional menggunakan data rekam medis pasien glaukoma di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang periode Januari 2017 – April 2018. Sampel pada penelitian ini berjumlah 45 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan glaukoma lebih banyak terdistribusi pada kelompok usia 40-64 tahun (66,7%)dan jenis kelamin perempuan (57,8%).Tipe glaukoma didominasi oleh glaukoma kronis (57,8%),dengan keluhan nyeri mata (37,7%), memiliki TIO lebih dari 21 mmHg (73,3%), dan memiliki riwayat penyakit sebelumnya (60,0%).

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Dizayang, F., Bambang, H., & Purwoko, M. (2020). Karakteristik Penderita Glaukoma di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Periode Januari 2017-April 2018. Journal of Health Sciences, 13(01), 66–73. https://doi.org/10.33086/jhs.v13i01.1146
Section
Articles
glaukoma, tekanan intraokular, nyeri mata

References

Agarwal R, Gupta SK, Agarwal P, Saxena R, & Agrawal SS. 2009. Current concepts in the pathophysiology of glaucoma. Indian Journal of Ophthalmology, 57(4): 257–266.
Asicha N. 2011. Karakteristik Penderita Glaukoma di Rumah Sakit Umum Dr. Soedarso Pontianak Tahun 2009-2010. Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura, 1(1): 1-17.
Bae HW, Lee N, Lee HS, Hong S, Seong GJ, & Kim CY. 2014. Systemic hypertension as a risk factor for open-angle glaucoma: A meta-analysis of population-based studies. PLoS ONE, 9(9): 1–9.
Bright Focus Foundation. 2014. Glaucoma: The Essential Facts. Washington DC: National Glaucoma Research. Hal. 3-10.
Dewundara S, Wiggs J, & Sullivan DA. 2017. Is Estrogen a Therapeutic Target for Glaucoma? HHS Public Access, 31(1):140-146.
Dian E, Sari Y, & Aditya M. 2016. Glaukoma Akut dengan Katarak Imatur Okuli Dekstra et Sinistra. J Medula Unila, 4(3):46-51.
European Glaucoma Society. 2016. Terminology and Guideline for Glaucoma. Br J Ophthalmol, 101(5):73-127.
Fan N, Wang P, Tang L, & Liu X. 2015. Ocular Blood Flow and Normal Tension Glaucoma. Biomed Research International, .
Febrina S. 2012. Prevalensi Glaukoma di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan pada Tahun 2011.
Fidalia. 2006. Prevalensi dan Faktor Resiko Glaukoma Primer Sudut Terbuka Serta Penatalaksanaannya di Bagian Mata FK UNSRI/RSMH Palembang. Palembang: Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya [Skripsi].
Guedes G, Tsai J, & Loewen N. 2016. Glaucoma and Aging. Current Aging Science, 4(2): 110-117.
Gupta D. & Chen PP. 2016. Glaucoma. Am Fam Physician, 93(8): 668-674.
Ilyas S. & Yulianti SR. 2015. Ilmu Penyakit Mata Edisi Ke-5. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 222-229.
International Council of Ophthalmology. 2015. Guidelines for Glaucoma Eye Care. http://www.icoph.org/downloads/ICOGlaucomaGuidelines.pdf
Ismandari F dan Helda. 2011. Kebutaan pada Pasien Glaukoma Primer di Rumah Sakit Umum Dr . Cipto Mangunkusumo Jakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 5(4):185-192.
Japan Glaucoma Society. 2006. Guidelines for Glaucoma Edisi ke-2. Japan: Japan Glaucoma Society.
Kemenkes RI. 2014. Situasi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. 2015. Situasi dan Analis Glaukoma. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Krieglstein GK. 2008. Essentials in Ophthalmology: Glaucoma. United States: Spinger Publishing Company. Hal. 13-21.
Lee KM, Seery C, & Khouri AS. 2017. Traumatic glaucoma due to paintball injuries: A case series. Journal of Current Ophthalmology, 29(4):318-320.
Mahrani HH. 2009. Karakteristik Penderita Glaukoma Di RSU. Dr.Pirngadi Medan Tahun 2007. Sumatera Utara: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara [Skripsi].
Mulugeta A. 2017. Management of Absolute Glaucoma: Experience of Ras Desta Damtew Hospital, Addid Abeba, Ethiopia. Ethiop Med J, 55 (2):109-113.
Newell F. 2008. Ophtalmology. St. Louis: Mosby. Hal.230-250.
Pangkahila A. 2014. Pelatihan Fisik Seimbang Meningkatkan Aktivitas Stem Cell Endogen Untuk Anti Penuaan. Sport and Fitness Journal, 2(1):1-9.
Pusvitasari LW & Triningrat AAMP. 2018. Profil pasien glaukoma di Poliklinik Mata Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Periode Januari 2014-Juni 2015. E-Jurnal Medika Udayana, 7(4):189-193.
Putri PGAB, Sutyawan IWE, & Triningrat AMP. 2018. Karakteristik penderita glaukoma primer sudut terbuka dan sudut tertutup di divisi glaukoma di Poliklinik Mata Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar periode 1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2014. E-Jurnal Medika, 7(1):16-21.
Rachmawati D. 2014. Karateristik Pasien Glaukoma Sekunder di Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2012 dan 2013. Skripsi. Palembang: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang [Skripsi]. Hal.67-68.
Riordan P & Whitcher JP. 2017. Oftalmologi Umum Edisi ke-17. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 212-229.
Sitompul R. 2016. Diagnosis dan Penatalaksanaan Uveitis dalam Upaya Mencegah Kebutaan. EJKI, 4(1): 60-70.
Thayeb DA, Saerang JS, & Rares LM. 2013. Profil Glaukoma Sekunder Akibat Katarak Senilis Pre Operasi di RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Periode Januar 2011-Desember 2011. Jurnal E-Biomedik, 1(1):59-63.
Vajaranant T. & Pasquale L. 2013. Estrogen deficiency accelerates aging of the optic nerve. NIH Public Access, 19(8): 942-947.
World Health Organization. 2012. Global Data on Visus Impairments 2010. Switzerland: World Health Organization.

Ferzieza Dizayang, Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Hasmeinah Bambang, Departemen Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang/RS Muhammadiyah Palembang

Mitayani Purwoko, Universitas Muhammadiyah Palembang